LBH PEJATEN Mengetuk Keras Arogansi Aparat Tidak Berprikemanusiaan Melindas Ojek Online Hingga Nyawa Melayang 

Beberin.com, Jakarta — Hari ini Indonesia di gemparkan dengan kejadian yang menimpa Affan Kurniawan 21 driver ojek online yang menjadi korban meninggal dunia setelah dilindas mobil Aparat Kepolisian hingga meregang nyawa. Kami turut Berdukacita dan berdoa Almarhum Husnul Khotimah tenang di sisi Allah. Ucap Fahmi Fitra Jaya saat di jumpai awak media.

 

 

Kejadian ini tidak boleh terjadi lagi tegas ketua LBH PEJATEN Fahmi Fitra Jaya SH, bahwa seharusnya aparat hadir untuk melindungi rakyat ini malah bertindak arogansi, Fahmi menilai bahwa kejadian ini perlu kita catat merupakan pelanggaran HAM karena sudah mengrenggut hak hidup manusia. “Kejadian ini jangan sampai terulang, kami dari Lembaga Bantuan Hukum Pejuang Jakarta Paten (LBH PEJATEN) Mengetuk kejadian ini karena merupakan pelanggaran HAM sudah merenggut nyawa orang, oleh karena itu polri harus transparan dalam mengungkap kasus tabrak lari ini jangan di tutup-tutupi, pelaku harus di hukum, di pecat karena kejadian ini tidak mencerminkan Aparat yang berprikemanusiaan”

 

Dalam kesempatan yang sama “Kami dari LBH PEJATEN siap hadir untuk mengawal kasus memberikan bantuan hukum kepada keluarga korban” ucap Fahmi Akbar, SH, bersama rekan sejawatnya Nic Carter Manulang SH, Jerry Herdianto Nababan SH, Hardius Karo Karo SH, Jhonatan Manurung.

 

“Kita harus kawal kasus ini jangan sampai senyap tanpa ada pertanggungjawaban dari pelaku penabrak, yang sama sama kita ketahui oknum Brimob yang mengendarai Mobil Barakuda” Tegas Nic Manullang.

 

Kami LBH PEJATEN bersama masyarakat dan juga ojek online tentu terpukul melihat kejadian ini, pada saat masyarakat sedang kecewa dengan kelakuan DPR, ditengah unjuk rasa yang berlangsung. Masyarakat bersama mahasiswa, dan ojek online sedang berjuang mengkritisi tunjangan DPR yang tidak wajar, malah terjadi aksi tabrak lari oleh Aparat penegak hukum oknum Brimob, yang seharus nya melindungi rakyat. Karena itu transparansi dalam penegakan hukum sangat perlu, dan tentunya perlu juga dilakukan koreksi dalam internal aparat khususnya anggota Brimob Polri agar tidak terjadi pelanggaran HAM, tidakan arogansi dalam pengawalan saat demonstrasi. Tutup Nic Manullang.

 

Red.