KPPNF Gelar Launching Pendidikan Nonformal, Joy Sebut Momentum Penggiat Bergerak Aktif

 

Beberin.com, KOTA DEPOK — Pendidikan non formal membantu masyarakat memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru yang relevan dengan kebutuhan mereka. Kemudian dapat berbentuk kursus, pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, dan lembaga sejenis.

 

Hal ini, dilakukan Komunitas Penggerak Pendidikan Non Formal (KPPNF), secara resmi melaunching dan dikukuhkan kepengurusan awal KPPNF, menandai kesiapan komunitas untuk bergerak aktif, berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, dihadiri juga dari berbagai pihak terkait, termasuk sejumlah Kepala PKBM, pengurus lembaga, tenaga pendidik, serta praktisi pendidikan nonformal lainnya dari berbagai daerah di Indonesia, pada Kamis (3/7/2025), di Lembah Gurame, Kelurahan Depok Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.

 

“Dengan peluncuran ini menjadi momentum penting bagi para penggiat pendidikan non-formal, di seluruh Indonesia, membuka gerbang kolaborasi yang lebih luas untuk memajukan kualitas dan pemerataan akses pendidikan nonformal.,” ujar Pendiri KPPNF, Joy kepada peserta, Kamis (3/7/2025).

 

Ia menyebutkan, bahwa KPPNF merupakan wadah terbuka bagi seluruh penggerak pendidikan dan pengelola lembaga non-formal di Indonesia. Karena, kami melihat adanya kebutuhan akan ruang berbagi, diskusi, dan inovasi yang lebih terstruktur.

 

“Selain itu, anggota kami tidak hanya dari Depok, tetapi juga tersebar di Bogor, Medan, Makassar, Yogyakarta, hingga Palangkaraya, menunjukkan semangat kebersamaan ini,” ucap Joy.

 

Dijelaskannya, bahwa pendirian KPPNF pada 3 Juli ini terasa sangat relevan, mengingat hari ini juga menandai peringatan awal berdirinya Taman Siswa oleh Ki Hajar Dewantara pada tahun 1922.

 

“Jadi, dengan semangat kemerdekaan belajar dan berkarya di dalam pendidikan untuk rakyat yang digaungkan Ki Hajar Dewantara menjadi inspirasi utama bagi KPPNF. Bahkan, kami ingin melanjutkan semangat ‘Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani’ dalam konteks pendidikan non formal. Memberikan teladan, membangun kemauan, dan mendukung dari belakang untuk kemajuan pendidikan yang merata,” jelas Joy.

 

Menurutnya , bahwa ini KPPNF didirikan dengan visi menjadi lokomotif peningkatan kualitas dan pemerataan akses pendidikan nonformal di Indonesia melalui kolaborasi dan inovasi.

 

“Kedepannya, komunitas ini akan menjadi pusat sharing dan diskusi berbagai hal tentang pendidikan nonformal, mulai dari metode pembelajaran hingga administrasi,” tutur Joy.

 

Joy mengingatkan, bahwa setiap anggota diwajibkan untuk menjunjung tinggi integritas dan terbuka terhadap masukan dan kritik demi peningkatan kualitas pendidikan nonformal.

 

Selanjutnya, dengan misi untuk mengembangkan kompetensi, mendorong inovasi, memperkuat jaringan, mengadvokasi kebijakan, dan meningkatkan akses pendidikan nonformal, KPPNF optimis dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan sektor ini di Tanah Air.

 

“Kami berharap KPPNF bisa menjadi rumah bagi para pejuang pendidikan non formal untuk saling menginspirasi dan berkolaborasi. Bersama, kita wujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia,” imbuhnya.

 

SAID