Beberin.com, Cibubur — Indonesia resmi memasuki babak baru dalam ekosistem industri konser musik. Setelah serangkaian kasus pembatalan konser mendadak, penipuan tiket, hingga insiden crowd crush yang memicu kekhawatiran publik, Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) mengambil langkah tegas untuk meningkatkan perlindungan konsumen di sektor hiburan.
BPKN RI memimpin Rapat Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga yang digelar di Hotel Avenzel, Cibubur. Pertemuan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan penting: Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, Polri, Pemprov DKI Jakarta dan Jawa Barat, Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI), promotor besar seperti PK Entertainment dan Ravel Entertainment, platform tiket Loket.com, serta perwakilan komunitas penonton konser.
Hasil Rakor tersebut sangat signifikan: Indonesia akan memiliki Standar Nasional Tata Kelola Konser Musik untuk pertama kalinya.
Dalam keterangannya, Ketua BPKN RI menegaskan bahwa tata kelola baru ini dirancang untuk menjamin keselamatan dan keadilan bagi seluruh penonton konser.
“Tiket mahal boleh, tapi keamanan, transparansi, dan keadilan adalah nomor satu. Konser itu hiburan — bukan sumber trauma,” ujar Mufti.
Mufti juga menambahkan bahwa standar baru ini akan menutup ruang bagi penyelenggara tidak profesional.
“Mulai hari ini, tidak ada ruang bagi promotor abal-abal, tiket bodong, atau konser yang tidak siap. Penonton harus pulang dengan selamat dan bahagia.”ujarnya.
7 Terobosan Besar Regulasi Konser Indonesia
Rakor menghasilkan tujuh poin terobosan yang akan mengubah wajah industri konser di Tanah Air:
1. Standar Nasional Tata Kelola Konser Musik
Untuk pertama kalinya, Indonesia akan memiliki standar resmi mencakup keselamatan venue, kapasitas maksimal, fasilitas VIP, hingga jalur evakuasi.
2. SOP Keamanan & Crowd Control Wajib
Promotor diwajibkan menerapkan manajemen risiko, menyediakan layanan medis, mengatur alur kerumunan, dan menerapkan langkah mitigasi insiden agar insiden crowd crush tidak terulang.
3. Reformasi Sistem Ticketing Nasional
Akan diterapkan:
• Verifikasi barcode anti-duplikasi,
• Pelarangan reseller tidak resmi,
• Aturan anti-bot,
• Transparansi harga sejak awal.
Sistem tiket harus lebih aman dan bebas penipuan.
4. Standarisasi Refund & Kompensasi
Refund akan memiliki batas waktu nasional yang jelas. Konsumen juga berhak atas kompensasi jika konser dibatalkan atau layanan berubah signifikan.
5. Registrasi Nasional Promotor & Platform Tiket
Akan dibentuk database promotor resmi, lengkap dengan rekam jejak penyelenggaraan. Promotor dengan pelanggaran berat berpotensi dibekukan izinnya.
6. Kanal Pengaduan Terpadu Lintas K/L
Sistem pengaduan akan disatukan antara BPKN, Kemenpar, Kemendag, Kominfo, Polri, dan pemerintah daerah, sehingga penanganan laporan publik menjadi lebih cepat dan akurat.
7. Penegakan Sanksi Tegas & Bertingkat
Mulai dari sanksi administratif, pemblokiran platform, hingga tindakan hukum untuk pembuat tiket palsu — semuanya ditujukan untuk menciptakan efek jera.
Mufti menekankan bahwa regulasi baru ini tidak dimaksudkan mempersulit pelaku usaha, tetapi memperkuat ekosistem industri konser agar lebih profesional dan dipercaya oleh publik.
“Ini Bukan Anti-Promotor, Ini Pro-Konsumen dan Pro-Industri, industri tidak akan tumbuh kalau kepercayaan publik hancur. Dengan tata kelola baru ini, kita membuka jalan agar konser internasional semakin banyak datang ke Indonesia — dengan standar dunia.”tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, BPKN RI bersama kementerian dan lembaga terkait akan melakukan langkah-langkah berikut :
• Menyusun rekomendasi resmi pemerintah untuk sistem tata kelola konser,
• Mengintegrasikan kanal pengaduan nasional,
• Mendukung penyusunan Grand Strategy Peta Jalan Industri Pariwisata Nasional,
• Mewajibkan konsultasi dengan BPKN sebelum konser berskala besar digelar.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Indonesia bersiap memasuki era baru industri konser yang lebih aman, profesional, dan berdaya saing internasional.
“Penonton adalah jantung industri konser, tanpa mereka tak ada panggung yang menyala. Hari ini, negara memastikan mereka dilindungi. Kita sedang membangun Indonesia sebagai pusat konser yang aman, tertib, dan berkualitas di Asia.” tutup Mufti.
Yuki. N/Fahmi











Leave a Reply